1.Fungsi grounding :
Dalam sistem elektronika ground berarti sebuah
titik referensi umum atau tegangan potensial sama dengan “tegangan nol”. Ground
bersifat relatif, karena dapat memilih titik dimana saja dalam sirkuit untuk
dijadikan ground untuk mereferensi semua tegangan dalam rangkaian.
Ground juga berfungsi untuk menetralisir cacat
(noise) yang disebabkan baik oleh daya yang kurang baik, ataupun kualitas
komponen yang tidak standar.
Fungsi Grounding
Sebagai
bagian dari proteksi instalasi listrik rumah, grounding ini mempunyai
beberapa fungsi sebagai berikut :
1. Untuk tujuan keselamatan, seperti
yang dijelaskan sebelumnya, grounding berfungsi sebagai penghantar arus
listrik langsung ke bumi atau tanah saat terjadi tegangan listrik yang timbul
akibat kegagalan isolasi dari system kelistrikan atau peralatan listrik.
Contohnya, bila suatu saat kita menggunakan setrika listrik dan terjadi
tegangan yang bocor dari elemen pemanas di dalam setrika tersebut, maka
tegangan yang bocor tersebut akan mengalir langsung ke bumi melalui penghantar grounding.
Dan kita sebagai pengguna akan aman dari bahaya kesetrum. Perlu diingat,
peristiwa kesetrum terjadi bila ada arus listrik yang mengalir dalam tubuh kita.
2. Dalam instalasi penangkal petir,
system grounding berfungsi sebagai penghantar arus listrik yang besar
langsung ke bumi. Dalam prakteknya, pemasangan grounding untuk instalasi
penangkal petir dan instalasi listrik rumah harus dipisahkan.
3. Sebagai proteksi peralatan
elektronik atau instrumentasi sehingga dapat mencegah kerusakan akibat adanya
bocor tegangan.
Bila
ditinjau lebih luas lagi, pengertian dan fungsi grounding akan berbeda
bila diterapkan pada system transmisi tenaga listrik, tujuan pengukuran,
pesawat terbang atau pesawat ruang angkasa.
1. Untuk rangkaian system transmisi
tenaga listrik yang besar, bumi itu sendiri dapat digunakan sebagai salah satu
penghantar bagi jalur kembali dari rangkaian tersebut, dimana dapat menghemat
biaya bila dibandingkan pemasangan satu penghantar fisik sebagai saluran
kembali. Perlu diketahui, arus listrik yang mengalir ke beban akan mengalir
kembali ke sumber arus listrik tersebut.
2. Untuk tujuan pengukuran, bumi
dapat berperan sebagai tegangan referensi yang relatif cukup konstan untuk
melakukan pengukuran sumber tegangan lain.
3. Pada pesawat terbang, saat
beroperasi tentu tidak memiliki koneksi fisik yang langsung ke bumi. Karena itu
pada pesawat udara, terdapat suatu konduktor besar yang berfungsi
sama seperti grounding, sebagai jalur kembali dari berbagai arus
listrik. Selain itu pesawat udara memiliki static discharge system yang
dipasang pada ujung-ujung sayap, yang gunanya membuang kembali ke udara muatan
listrik yang timbul akibat gesekan dengan angkasa saat terbang, sehingga
pesawat aman dari sambaran petir.
2.
syarat-syarat pentanahan menurut puil
·
Elektroda yang ditanam dalam tanah harus dalam
- BahanKonduktor yang baik
- TahanKorosi
- CukupKuat
·
Jangansebagaisumberarusgalvanis
·
Elektroda harus mempunyai kontak yang baik dengan tanah
sekelilingnya.
·
Biaya
pemasangan serendah mungkin.
3. sifat-sifat dan jenis-jenis tanah
TAHANAN JENIS TANAH (ρ)
Dari rumus untuk menentukan tahanan tanah dari
statu elektroda yang hemispherical R =
ρ/2πr terlihat bahwa tahanan pentanahan berbanding lurus dengan besarnya
ρ. Untuk berbagai tempat harga ρ ini tidak sama dan tergantung pada beberapa
faktor :
- sifat geologi tanah
- Komposisi zat kimia dalam tanah
- Kandungan air tanah
- Temperatur tanah
- Selain itu faktor perubahan musim juga mempengaruhinya.
Sifat Geologi Tanah
Ini merupakan faktor utama yang menentukan
tahanan jenis tanah. Bahan dasar dari pada tanah relatif bersifat bukan
penghantar. Tanah liat umumnya mempunyai tahanan jenis terendah, sedang
batu-batuan dan quartz bersifat sebagai insulator.
Tabel dibawah ini menunjukkan harga-harga ( ρ )
dari berbagai jenis tanah.
Tabel. 1
No.
|
JENIS TANAH
|
TAHANAN JENIS TANAH( ohm.meter )
|
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
|
Tanah yang mengandung air garam
Rawa
Tanah liat
Pasir Basah
Batu-batu kerikil basah
Pasir dan batu krikil kering
Batu
|
5 – 6
30
100
200
500
1000
3000
|
KOMPOSISI ZAT – ZAT KIMIA DALAM TANAH
Kandungan zat – zat kimia dalam tanah terutama
sejumlah zat organik maupun anorganik yang dapat larut perlu untuk diperhatikan
pula.
Didaerah yang mempunyai tingkat curah hujan
tinggi biasanya mempunyai tahanan jenis tanah yang tinggi disebabkan garam yang
terkandung pada lapisan atas larut. Pada daerah yang demikian ini untuk
memperoleh pentanahan yang efektif yaitu dengan menanam elektroda pada
kedalaman yang lebih dalam dimana larutan garam masih terdapat.
KANDUNGAN AIR TANAH
Kandungan air tanah sangat berpengaruh terhadap
perubahan tahanan jenis tanah ( ρ ) terutama kandungan air tanah sampai dengan
20%.Dalam salah satu test laboratorium untuk tanah merah penurunan kandungan
air tanah dari 20% ke 10% menyebabkan tahanan jenis tanah naik samapai 30 kali.Kenaikan
kandungan air tanah diatas 20% pengaruhnya sedikit sekali.
TEMPERATUR TANAH
Temperatur bumi pada kedalaman 5 feet (= 1,5 m)
biasanya stabil terhadap perubahan temperatur permukaan.
Bagi Indonesia daerah tropic perbedaan temperatur
selama setahun tidak banyak, sehingga faktor temperatur boleh dikata tidak ada
pengaruhnya.
4. macam-macam elektroda pentanahan
Jenis Elektroda pentanahan
Pada dasarnya ada 3 (tiga) jenis elektroda yang
digunakan pada sistem pentanahan yaitu :
- Elektroda Batang
- Elektroda Pelat
- Elektroda Pita
Elektroda – elektroda ini dapat digunakan secara
tunggal maupun multiple dan juga secara gabungan dari ketiga jenis dalam suatu
sistem.
ELEKTRODA BATANG
Elektroda batang terbuat dari batang atau pipa
logam yang di tanam vertikal di dalam tanah.
Biasanya dibuat dari bahan tembaga, stainless steel atau galvanised steel. Perlu diperhatikan pula dalam pemilihan bahan agar terhindar dari galvanic couple yang dapat menyebabkan korosi.
Ukuran Elektroda :
diameter 5/8 ” - 3/4 ”
Panjang 4 feet – 8 feet
Elektroda batang ini mampu menyalurkan arus discharge petir maupun untuk pemakaian pentanahan yang lain.
Biasanya dibuat dari bahan tembaga, stainless steel atau galvanised steel. Perlu diperhatikan pula dalam pemilihan bahan agar terhindar dari galvanic couple yang dapat menyebabkan korosi.
Ukuran Elektroda :
diameter 5/8 ” - 3/4 ”
Panjang 4 feet – 8 feet
Elektroda batang ini mampu menyalurkan arus discharge petir maupun untuk pemakaian pentanahan yang lain.
ELEKTRODA PELAT
Bentuk
elektroda pelat biasanya empat perseguí atau empat persegi panjang yang tebuat
dari tembaga, timah atau pelat baja yang ditanam didalam tanah. Cara penanaman
biasanya secara vertical, sebab dengan menanam secara horizontal hasilnya tidak
berbeda jauh dengan vertical. Penanaman secara vertical adalah lebih praktis
dan ekonomis.
ELEKTRODA PITA
Elektroda pita jenis ini terbuat dari bahan metal
berbentuk pita atau juga kawat BCC yang di tanam di dalam tanah secara
horizontal sedalam ± 2 feet. Elektroda pita ini bisa dipasang pada struktur
tanah yang mempunyai tahanan jenis rendah pada permukaan dan pada daerah yang
tidak mengalami kekeringan.
Hal ini cocok untuk daerah – daerah pegunungan dimana harga tahanan jenis tanah makin tinggi dengan kedalaman.
Hal ini cocok untuk daerah – daerah pegunungan dimana harga tahanan jenis tanah makin tinggi dengan kedalaman.
5. Nilai
tahanan
berapa
standar nilai resistan pembumian (grounding)
Nilai standar mengacu pada
Persyaratan Umum Instalasi Listrik atau PUIL 2000 (peraturan yang sesuai dan
berlaku hingga saat ini) yaitu kurang dari atau sama dengan 5 (lima) ohm.
Dijelaskan bahwa nilai sebesar 5 ohm merupakan nilai maksimal atau batas
tertinggi dari hasil resistan pembumian (grounding) yang masih bisa
ditoleransi. Nilai yang berada pada range 0 ohm - 5 ohm adalah nilai aman dari suatu
instalasi pembumian grounding. Nilai tersebut berlaku untuk seluruh sistem dan
instalasi yang terdapat pembumian (grounding) di dalamnya.
Untuk standar nilai resistan
pembumian pada bidang penangkal petir, menggunakan refrensi peraturan yang
berbeda. Tetapi untuk ketentuan standar nilai resistan pembumian sama dengan
refrensi peraturan pada PUIL 2000. Ketentuan yang hampir sama inilah yang
menjadikan masing - masing peraturan akan saling berkaitan dalam memberikan
solusi dan penjelasan untuk suatu permasalahan. Dengan diperkuat dengan banyak
refrensi di atas menjadikan standarisasi lebih kuat dan menjadikannya suatu
keharusan. Berikut refrensi untuk standar nilai resistan pembumian yang
bersumber dari PER02/MEN/1989, tentang pengawasan instalasi penyalur petir.
Bagaimana jika nilai resistan
pembumian (grounding) tidak sesuai di atas ?
Jika tidak sesuai seharusnya perlu
upaya untuk menyesuaikan dengan nilai yang telah terstandarisasi.
Pertimbangannya adalah jika nilai resistan pembumian (grounding) lebih dari 5
ohm maka tidak mendapat pengesahan dan rekomendasi dari dinas tenaga kerja
sebagai pihak pengawas dari peraturan dan perundangan tersebut serta dari pihak
PLN selaku otoristas tertinggi kelistrikan di Indonesia. Hal ini bisa saja
membuat perusahaan tersebut mendapat peringatan dari masalah ini. Serta dari
sisi teknis jika nilai resistan pembumian grounding terlalu besar, akan
berpengaruh negatif pada komponen dari instalasi tersebut. Dikarenakan
pembumian (grounding) yang tidak sempurna akan menimbulkan arus sisa yang
merusak komponen - komponen penyusun, terutama komponen elektronik yang sangat
peka terhadap arus.
Bagaimana cara untuk mencapai
nilai yang dipersyaratkan di atas ?
Untuk membuat instalasi pembumian
(grounding) dengan nilai resistan pembumian yang sesuai peraturan dengan
melakukan beberapa teknik. Bebrapa teknik pendekatan yang sesuai yaitu
memparalel, menambah kedalaman atau memperbesar luas penampang hataran. Dengan
melakukan salah satu atau ketiga tehnik tersebut sehingga dapat memperoleh
hasil yang diharapkan. Terdapat banyak cara untuk mendapatkan hasil nilai
resistan pembumian (grounding) yang standar, tetapi diharapkan melakukan cara
yang sesuai (legal) dan tidak mengandung unsur non legal yang dapat merugikan
untuk kedepannya.
6.faktor-faktor yang mempengaruhi besar kecilnya nilai pentanahan
FAKTOR-FAKTOR YANG MENENTUKAN TAHANAN PENTANAHAN
Tahanan pentanahan suatu elektroda tergantung
pada tiga faktor :
- Tahanan elektroda itu sendiri dan penghantar yang menghubungkan ke peralatan yang ditanahkan.
- Tahan kontak antara elektroda dengan tanah.
- Tahanan dari massa tanah sekeliling elektroda.
Namun demikian pada prakteknya tahanan elektroda
dapat diabaikan, akan tetapi tahanan kawat penghantar yang menghubungkan
keperalatan akan mempunyai impedansi yang tinggi terhadap impuls frekuensi
tinggi seperti misal pada saat terjadi lightningdischarge. Untuk
menghindarinya, sambungan ini di usahakan dibuat sependek mungkin.
Dari ketiga faktor tersebut diatas yang dominan
pengaruhnya adalah tahanan sekeliling elektroda atau dengan kata lain tahanan
jenis tanah (ρ).
KATA
PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke
Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya
sehingga kami dapat menyusun makalah ini tepat pada waktunya. Makalah ini
membahas tentang pentanahan grounding
Dalam penyusunan makalah ini, kami
banyak mendapat tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan dari berbagai
pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, kami mengucapkan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan
makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan Yang
Maha Esa.
Penulis menyadari bahwa makalah ini
masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentuk penyusunan maupun materinya.
Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk penyempurnaan
makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat
memberikan manfaat kepada kita semua.
cangadi, januari 2014
MAS, ADA NO WA
BalasHapusThe Best Online Casino Sites in India - ChoGiocasino
BalasHapusThe best online casino choegocasino sites 메리트 카지노 for Indian players in septcasino India. Choose from hundreds of exciting casino games, and play for real money at